Assalamu'alaikum Wr. Wb - Tanda vital atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Vital Signs merupakan parameter hasil dari proses fisiologi organ tubuh yang dapat diukur menggunakan alat seperti spygnomanometer, termometer dan arloji.
![]() |
Ilustrasi | pixabay.com |
Tidak selamanya nilai tanda vital berada dalam rentang normal. Setiap waktu nilai tanda vital bisa berubah tergantung dari faktor usia, suhu dan tingkat aktivitas. Dalam dunia kesehatan, pemeriksaan tanda vital menjadi langkah utama untuk mengevaluasi kondisi pasien. Dengan mengetahui tanda vital, praktisi kesehatan seperti perawat, dokter atau bidan bisa menentukan langkah pertolongan pertama seperti apa yang harus dilakukan. Misalnya jika ada pasien yang mengeluh sesak saat tiba di ruang instalasi gawat darurat (IGD), maka perawat bisa mengkaji berapa nilai respirasi dan tensi darah. Selain itu, perawat juga bisa mengkaji kondisi umum apakah kesadaran pasien penuh (compos mentis) atau tidak.
Secara umum nilai tanda vital yang wajib dikaji dan memiliki rentang nilai normal adalah sebagai berikut :
Tensi Darah
- Tekanan Sistolik : tekanan yang terbentuk ketika jantung berkontraksi dan memompa darah yang kaya oksigen ke pembuluh darah.
- Tekanan Diastolik : tekanan yang terjadi ketika jantung bereleksasi dan umumnya tekanan diastolik lebih rendah dibandingkan tekanan sistolik.
- Jangan makan atau minum 30 menit sebelum pemeriksaan tensi darah
- Kosongkan vesika urinaria atau berkemih terlebih dahulu agar tidak ada perasaan yang gelisah saat dilakukan pemeriksaan
- Posisikan pada posisi duduk yang nyaman 5 menit sebelum pemeriksaan
- Hindari posisi duduk dengan kaki bersilang atau meletakkan satu kaki di atas kaki yang lain
- Letakkan tangan pada meja pada saat dipasangkan manset
- Posisikan nilai tekanan manset berada pada posisi 0
- Jangan berbicara saat Anda sedang dilakukan pemeriksaan tekanan darah
- Pemeriksa memiliki kemampuan auskultasi yang baik yaitu dapat membedakan dengan jelas antara bunyi nadi pasien atau nadi miliknya pada saat meletakan stetoskop di area brakial.
- Pemeriksa juga harus dapat melihat jarum pada manometer dengan jelas di mana batas tekanan sistolik dan diastolik.
- Memahami perbedaan tekanan darah yang disebabkan karena suhu, aktivitas dan posisi duduk.
- Memahami tujuan pemeriksaan dan edukasi kesehatan yang bisa diberikan kepada pasien yang diperiksa jikalau nilai tensi darah tidak berada dalam rentang normal.
![]() |
Bagian Manset |
- Palpasi terlebih dahulu untuk mengkaji lokasi arteri brakhial dengan 3 jari di fosa antekubital.
- Letakkan bladder (kantung udara) pada manset di atas area yang teraba arteri brakial.
- Pastikan ada ruang di bawah manset untuk meletakkan stetoskop agar bisa dilakukan auskultasi.
- Untuk memastikan manset tidak terlalu ketat, coba letakkan satu jari di bawah manset. Jika satu jari dapat dimasukkan artinya manset bisa diletakkan stetoskop di bawahnya
- Lakukan inflasi udara ke bladder manset, pompa hingga 30 mmHg di atas titik bunyi nadi menghilang
- Teknik deflasi atau pengeluaran udara dari manset dilakukan dengan kecepatan 2 mmHg per detik atau per satu denyutan nadi untuk mendapatkan nilai tekanan darah yang akurat.
- Normal : Sistole (<120 mmHg) dan diastole (<80 mmHg)
- Peningkatan : Sistole (120 - 129 mmHg) dan diastole (<80 mmHg)
- Hipertensi stadium 1 : Sistole (130 - 139 mmHg) dan diastole (80 - 89 mmHg)
- Hipertensi stadium 2 : Sistole (> 140 mmHg) dan diastole > 90 mmHg)
Rasio Respirasi (RR)
Vital Cope | hindawi.com |
- Pernapasan normal / eopnoea (12 - 20 kali per menit)
- Pernapasan normal untuk usia > 65 tahun (12 - 25 kali per menit)
- Pernapasan normal untuk usia > 80 tahun (10-30 kali per menit)
- Bradipnea / pernapsan lambat (< 12 kali per menit)
- Takipnea / pernapasan cepat (> 20 kali per menit)
- Bayi baru lahir (0 hari - 1 tahun) : 40 - 65 x / menit
- Toddler (1 - 3 tahun) : 24 - 40 x / menit
- Pra sekolah (3 - 6 tahun) : 22 - 34 x / menit
- Usia sekolah (6 - 12 tahun) : 18 - 30 x / menit
- Remaja (12 - 18 tahun) : 12 - 24 x / menit
- Takipnea dapat disebabkan oleh : Cemas, distres, nyeri, demam, berolahraga, asma, embolisme paru, pneumonia, acute respiratory distres syndrome, anafilaksis, gagal jantung, terkejut, diabetik ketoasidosis, gangguan nuromuskular, penyakit paru obstruksi kronis.
- Bradipnea dapat disebabkan oleh : depresi pusat pernapasan, overdosis opioid, peningkatan tekanan intrakranial, koma diabetik, kelelahan karena obstruksi paru berat, tidur apnea, sindrom hipoventilasi karena obesitas
Temperatur
Termo gun | Dispatch.com |
- Oral : pengambilan melalui jalur oral yaitu dengan memasukan termometer raksa atau digital ke dalam mulut.
- Rectal : memasukkan termometer raksa atau digital ke dalam rektum atau anus. Suhu pada rektum biasanya akan lebih tinggi sekitar 0,5 - 0,7 derajat Fahrenheitz dibandingkan suhu oral.
- Aksila : meletakkan termometer raksa atau digital pada area lipatan ketiak. Suhu pada aksila umumnya akan lebih rendah 0,3 - 0,5 derajat F dibandingkan suhu oral.
- Kulit : dengan cara palpasi pada bagian anterior kepala atau dahi.
- Di telinga : menggunakan termometer khusus untuk mengukur suhu pada gendang telinga
Termometer telinga | rapidcityjournal.com
Denyut Nadi
Mengukur denyut nadi sama halnya dengan mengetahui denyut jantung. Hal tersebut karena ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh maka akan muncul tekanan hingga ke pembuluh nadi. Secara normal denyut nadi orang dewasa berada pada rentang 60 - 100 kali per menit. Denyut nadi bersifat fluktuatif dan akan meningkat ketika berolahraga, cemas, sakit dan marah.
Pemeriksaan nadi | hopskinsmedicine.org |
Untuk dapat memperoleh hasil pemeriksaan nadi yang akurat, maka langkah proses pemeriksaan adalah sebagai berikut :
- Gunakan dua atau tiga jari untuk palpasi dengan memberikan sedikit tekanan pada area arteri (radialis / brakialis / karotis dll).
- Hitung dengan menggunakan arloji pada saat jarum menunjuk ke angka 12.
- Hitung nadi selama 60 detik, jikalau denyut jantung reguler maka dapat dilakukan selama 15 detik dan jumlah denyut nadi dikali 4
- Saat menghitung, fokus pemeriksa jangan hanya tertuju pada arloji tetapi perhatikan kekuatan denyut jantung
- Jika tidak merasa yakin dengan hasil pemeriksaan, minta orang lain atau teman untuk memeriksa untuk memastikan kebenaran pemeriksaan.
Demikian informasi mengenai cara implementasi pemeriksaan vital signs yang bisa dilakukan oleh praktisi kesehatan seperti keperawatan, bidan dan kedokteran. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Referensi
- https://medlineplus.gov/ency/article/002341.htm
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279251/#:~:text=To%20measure%20blood%20pressure%2C%20the,let%20out%20of%20the%20cuff.
- https://www.cdc.gov/bloodpressure/measure.html
- https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/HYP.0000000000000087
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-body-temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure#:~:text=The%20normal%20pulse%20for%20healthy,heart%20rates%20than%20do%20males.
- https://www.hindawi.com/journals/js/2018/4371872/
- https://www.nursingtimes.net/clinical-archive/respiratory-clinical-archive/respiratory-rate-3-how-to-take-an-accurate-measurement-25-06-2018/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/327164#healthy-rates
Assalamualaikum. Ada pertanyaan ? Yuk diskusi di bawah